
PROGRAM PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA DUTA SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN
Pada hari ini Kamis, 19 Oktober 2023, SMA Negeri 2 Purwokerto telah melaksanakan Program Pendidikan Remaja Sebaya bagi Duta Sekolah Siaga Kependudukan yang bertemakan : Menjadi Agen Perubahan Bagi Kependudukan di Nusantara. Program ini dilaksanakan di Bangsal SMA Negeri 2 Purwokerto, yang dimulai pada pukul 07.00- 09.00 WIB. Yang dihadiri oleh perwakilan Duta Sekolah Siaga Kependudukan dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas.
Program ini menghadirkan narasumber dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, yaitu Ibu Henny Soetikno SSiT, M.Kes selaku Kepala Bidang Pengendalian Penduduk sebagai pemateri dengan materi yang diangkat berupa, Sekolah Siaga Kependudukan, Kesehatan Reproduksi dan Generasi Berencana, serta Remaja Keren Siaga Cegah Stunting itu Penting.
Materi yang dibawakan telah mengupas tuntas mengenai tema yang dibawakan. Tak hanya berfokus dalam satu materi, Ibu Henny Soetikno S.SiT, M.Kes mampu menjelaskan seluruh cakupan yang beliau bawakan. Cakupan materi pertama yaitu SSK atau Sekolah Siaga Kependudukan. SSK merupakan suatu program dimana merencanakan kependudukan generasi yang terencana untuk mencegah generasi stunting, tidak menikah muda, mampu berkarya dan mandiri, menjadi remaja yg siap menghadapi urbanisasi dan modernisasi.
Salah satu permasalahan Kependudukan yaitu energi akan menipis, kekurangan pangan, dan kekurangan air. Hal ini terjadi karena jumalah penduduk yang terus meningkat yang disebabkan oleh kurangnya pengendalian.
Pada tahun 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa Bonus Demografi yakni jumlah usia penduduk produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif. Untuk itu Bonus Demografi harus dikelola dengan baik.
Remaja harus dibekali tentang usia pernikahan ideal yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki jelas Ibu Henny Soetikno SSiT, M.Kes.
Adapun akibat seks bebas dan pernikahan dini pada usia remaja dari aspek Kesehatan reproduksi, yaitu:
- Mempunyai dampak negatif bagi Ibu dan anak yang dilahirkan.
- Anak perempuan usia 10-14 th lebih mudah meninggal 5x lebih besar dibanding usia 20-25 saat kehamilan atau melahirkan.
- Penyebab kanker leher Rahim
- Trauma Fisik, karena untuk kondisi tubuhnya sendiri belum siap
- Melahirkan anak yang cacat.
Tahan dulu, produktif dulu, kerja dulu, membanggakan orang tua dulu, dan membanggakan diri sendiri dulu dengan berkarya, baru menikah kalua sudah siap tangkas beliau.
Siap itu adalah harus siap fisik, siap mental, sipa psikologis, siap ekonomi/finansial dan siap spiritual tambah beliau.
Faktor penyebab pernikahan dini, yaitu Pendidikan yang rendah, Kebutuhan ekonomi yang kurang, dan Seks bebas. Akibatnya pendidikan terputus, tinggi angka kehamilan, Kasus perceraian meningkat, KDRT, dan Jobless.
Untuk melahirkan generasi emas kita harus mampu mengonsumsi makanan yang bergizi, mengonsumsi obat tablet tambah darah. Karena seperti yang kita tahu remaja putri merupakan sasaran stunting.
Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan dan perkembangan yang terganggu akibat penyakit kronis karena makanan tidak bergizi. Akibat dari stunting, yaitu kemampuan berkurang, tidak bisa berkembang. berpenyakit, kerdil, kurus,diabetes, Stroke, dan penyakit jantung.
Remaja keren cegah stunting itu penting kutipan yang menarik dari Ibu Henny Soetikno SSiT, M.Kes.
Penulis: Ridha Hayyu (Tim Duta SSK)
Tulisan Lainnya
SMAN 2 Purwokerto Dukung Gerakan Banyumas BERSINAR BNK Ajak Siswa Waspada Narkoba Sejak Dini
Purwokerto, 15 Juli 2025 – SMAN 2 Purwokerto menggelar kegiatan penyuluhan bertema:“Bersama Wujudkan Banyumas BERSINAR (Bersih dari Narkoba)”,sebagai bagian dari rangk
Waspada Judi Online! Dinkominfo Banyumas Ingatkan Bahaya Kecanduan Digital pada Generasi Muda Pada kegiatan MPLS di SMADA
Purwokerto – Kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) SMAN 2 Purwokerto pada Selasa, 15 Juli 2025, diisi dengan materi yang sangat relevan dan aktual: Bahaya Judi Online
Materi Stop Kekerasan dan Bullying Dibawakan Santai oleh Kepala DPPKBP3A Banyumas di SMAN 2 Purwokerto
Purwokerto - Suasana hangat dan penuh keakraban terasa saat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Ban
Debat Kandidat Ketua OSIS SMAN 2 Purwokerto 2024
SMAN 2 Purwokerto, Jumat, 18 Oktober 2024 Debat kandidat ketua OSIS SMAN 2 Purwokerto berlangsung meriah dengan penuh antusiasme dan partisipasi aktif dari siswa. Acara ini menjadi aja
Bakti Sosial Tebar 1000 Paket Sembako Wujud Kepedulian SMAN 2 Purwokerto di HUT ke 75
SMAN 2 Purwokerto merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 yang jatuh pada 1 Maret 2025, setelah didirikan pada 1 Maret 1950. Bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadan, peringatan HUT
Pemilihan Duta GenRe Dan Duta SSK SMA Negeri 2 Purwokerto Kembali Hadir dengan Meriah
PURWOKERTO – Pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe) dan Duta Sekolah Siaga Kependudukan kembali digelar dengan meriah di SMA Negeri 2 Purwokerto. Kegiatan ini sudah dua tahun b
Kejuaraan KSN 2024
Siswa SMAN 2 Purwokerto meraih Medali Perak Bidang Kebumian pada ajang Kompetisi Sains Nasional tahun 2024, siswa atas nama Isna Laela R Kelas XII 1 mengungkapkan memiliki keraguan pada
Borong Kejuaraan Pencak Silat
Siswa-siswi SMAN 2 Purwokerto kembali mengharumkan nama sekolah dengan meraih gelar Juara Umum dalam ajang Pencak Silat Baladewomas Championship Tahun 2024 Tingkat Nasional yang diselen
Dua Siswa SMA Negeri 2 Purwokerto Terpilih Menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Jawa Tengah 2024
SMA Negeri 2 Purwokerto berhasil mengirimkan 2 siswa-siswi nya menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Jawa Tengah 2024. Sebelumnya, 12 anak perwakilan dari SMA Negeri 2 Purwoke
Karya Cinema Doea Menjadi Karya Terbaik Film Dokumenter 2024
Film Yang Tergerus Waktu, sebuah film dokumenter karya siswa-siswi SMA Negeri 2 Purwokerto yang tergabung dalam Prodaction house Cinema Doea berhasil menyabet gelar karya film dokumente